Foto: Gitar pertama (setengah jadi) |
Foto: Pembuatan body gitar |
Gitar
"Tanggoli" pertama. Tipe FG. Sedikit berbeda dengan gitar-gitar pada
umumnya. Papan board diangkat keatas beberapa centimeter, atau
memposisikan fret 15 tepat pada batas body gitar. Yang umum batasnya itu
adalah posisi fret 14. Kontruksi tulang dalam, kokoh dan bentuk
body yg di desain sederhana, namun khusus, menjadikan suara gitar
"Tanggoli" ini nyaring dan renyah. Di bubuhi ukiran sederhana diatas
kepala dan diujung bawah papan board menambah keistimewaan gitar ini.
Desain terlhiat sederhana tapi elegan. Kemudian tidak lupa di kepala
tertulis "Tanggoli" dan di dalam body gitar tertulis jenis, seri dan
tahun pembuatan sebagai identitas.
Foto: Baru selsai cat awal dan penghalusan |
Ini adalah gambar gitar yang baru proses penghalusan dan pewarnaan awal. Dengan warna cat orange terang. Pada tahap ini gitar dihaluskan dan di beri warna tipis saja.
Foto: Pemasangan Equalizer |
Ini adalah foto ketika pemasangan equalizer. Pada proses ini perlu ketelitian yang amat sangat. Kenapa? Karena jika salah, meleset sedikit saja, maka pisau cuter
akan merobek badan gitar. Atau kemungkinan lain bisa melukai tangan.
Jadi dua-duanya gak enak kan? Heuheu. Pengerjaannya lumayan agak lama.
Padahal terlihat sepele, bukan. Iya, karena harus hati-hati itu, makanya
jadi lama. Tapi kalo udah biasa mah gak bakalan lama. Ketika proses ini
seringkali terjadi kesalan-kesalahan kecil yang dapat membuat kita
prustasi. Misalnya udah beres dipasang, pas di cobain gak nyala. Dan
lain-lain.
Foto ini diambil ketika gitar "Tanggoli" di tes suaranya. Ternyata percobaan menaikan papan board juga berpengaruh pada ketegangan senar dan tinggi rendahnya nada. Hasilnya adalah senar menjadi tegang, itupun tdak menyentuh nada standar. Singkatnya nada gitar satu oktap lebih rendah daripada gitar pada umumnya. Jadi ketika ingin bermain pada nada standar kita menggunakan penjepit neck, atau biasa kita sebut capo, di fret kedua. Tapi untuk suara yang dihasilkan sangat bagus, jernih, renyah dan nyaring, karena body gitar yang dibuat khusus agak besar dan bulat. Sehingga menghasilkan resonansi gelombang bunyi yang cukup banyak dan padat.
Foto: Pngetesan suara |
Foto ini diambil ketika gitar "Tanggoli" di tes suaranya. Ternyata percobaan menaikan papan board juga berpengaruh pada ketegangan senar dan tinggi rendahnya nada. Hasilnya adalah senar menjadi tegang, itupun tdak menyentuh nada standar. Singkatnya nada gitar satu oktap lebih rendah daripada gitar pada umumnya. Jadi ketika ingin bermain pada nada standar kita menggunakan penjepit neck, atau biasa kita sebut capo, di fret kedua. Tapi untuk suara yang dihasilkan sangat bagus, jernih, renyah dan nyaring, karena body gitar yang dibuat khusus agak besar dan bulat. Sehingga menghasilkan resonansi gelombang bunyi yang cukup banyak dan padat.
Dari pengalaman membuat gitar sendiri ini, dengan percobaan yang berani, tentu banyak resiko yang mungkin terjadi. Namun, kalaupun terjadi kesalahan atau ketidak sempurnaan dari percobaan kita, itu merupakan proses pembelajaran untuk terus mencoba bereksperimen dan menghasilkan karya-karya yang baru dengan inovasi yang baru.
Nah, mungkin itu saja sedikit cerita tentang pembuatan gitar "Tanggoli". Semoga jika nanti kalian ingin membuat gitar sendiri (costom), dengan desain sendiri, menjadi lebih berhati-hati dan mempertimbangkan apa-apa yang mungkin terjadi.
Yups, segitu saja. Terimakasih sudah membaca, dan jangan lupa baca tulisan yang lainnya, ya. :D Satu lagi, follow dan tinggalkan komentar. Atau jika berkenan, silahkan bisa tukar link blog. Nanti kita sharing informasi. Trims!
Baca selengkapnya »
0 komentar:
Posting Komentar