Syukur dipanjatkan kepada maha pemilik kehidupan, pemilik raga, pemilik nafas yang berhembus hilir mudik menembus rongga dada; juga pemilik rasa yang senantiasa menanamkan keyakinan luhur, hingga aku bisa menikmati kenikmatan, keindahan dan kemurahan. Tuhan, terimakasih sudah mengizinkanku hidup sampai kini. Maafkan aku yang alpa, aku gila dan hina. Tapi engkau masih percaya padaku untuk masih memiliki ruh dan jasad ini.
Terimakasih banyak, sebanyak tak terkira kepada sanak saudara, sahabat dan teman-teman seperjuangan, dan banyak yang mungkin hanya kenal tanpa mengenalku luar dalam; atas do'a yang di haturkan di waktu kelahiran seorang Aziz Tanggoli, anak manusia. Semoga do'a yang terapal menjadi mustajab dan mabrur. Sehingga do'a kalian kemudian kembali pada kalian. Maafkan jika kegilaanku pernah melukai perasaan, mengingkari keluhungan budi dan menodai pekerti. Aku hanya manusia biasa.
Akhirnya, pada Allah, Tuhanku; aku mengucap syukur atas nikmat umur. Semoga siapapun aku dan makhluk yang bernyawa lainnya senantiasa menyukuri, menikmatinya dengan gembira, memanfaatkanya untuk kebaikan, sampai mengingatnya untuk kematian. Tiada Tuhan, selain Allah pencipta semesta alam.
Baca selengkapnya »
0 komentar:
Posting Komentar